Sering Menuai Banjir Kritik dari Masyarakat, Segini Penerimaan Bea Cukai per Juli 2024: Rp154,4 Triliun

- 14 Agustus 2024, 17:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Wakil Menkeu I Suahasil Nazara (kiri) dan Wakil Menkeu II Thomas AM Djiwandono (kanan) pada konferensi pers APBN KiTa Edisi Agustus 2024 di Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2024. Khusus penerimaan kepabeanan dan cukai hingga Juli 2024 mencapai Rp154,4 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Wakil Menkeu I Suahasil Nazara (kiri) dan Wakil Menkeu II Thomas AM Djiwandono (kanan) pada konferensi pers APBN KiTa Edisi Agustus 2024 di Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2024. Khusus penerimaan kepabeanan dan cukai hingga Juli 2024 mencapai Rp154,4 triliun. /ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/

Baca Juga: Pinjam Dana Tunai di Pegadaian Tanpa Bunga? Begini Cara Ikut Program Gadai Bebas Bunga

Bea keluar tumbuh 58,1 persen

Dari segi bea keluar, pemerintah mencatat penerimaan sebesar Rp9,3 triliun atau tumbuh 58,1 persen (yoy).

Pertumbuhan itu dipengaruhi oleh bea keluar tembaga yang tumbuh signifikan 928 persen (yoy) dengan share dari total bea cukai mencapai 76,5 persen. Hal itu dipengaruhi relaksasi ekspor komoditas tembaga.

Pertumbuhan signifikan tersebut, kata Menkeu, lantaran Newmont, Amman, dan Freeport diperbolehkan untuk ekspor. Akan tetapi, mereka harus menyelesaikan smelter dan harus membayar bea keluar yang lebih tinggi.

"Ini menyebabkan penerimaan kita tinggi. Jadi memaksa hilirisasi dan mereka sudah melakukan. Belum selesai, namun mereka harusnya waktu itu sudah ada deadline-nya," ujar Sri Mulyani.

Menkeu lalu merinci bea keluar produk sawit yang turun 60 persen (yoy) karena dipengaruhi penurunan rata-rata harga minyak kelapa sawit (CPO) 2024 sebesar 5,91 persen (yoy).

Baca Juga: Biaya Makan Bergizi Gratis Turun dari Rp15 Ribu Jadi Rp7.500? Simak Penjelasan Menko Airlangga Hartarto

Penurunan volume ekspor produk sawit tercatat sebesar 15,48 persen (yoy) dari 24,01 juta ton menjadi 20,29 juta ton.

Selanjutnya, Menkeu memaparkan penerimaan dari segi cukai yang tercatat Rp116,1 triliun atau tumbuh 0,5 persen (yoy).

Menurut Sri Mulyani, sebelumnya cukai mengalami pertumbuhan negatif dan tahun ini mencatat pertumbuhan positif setelah menaikkan bea cukai untuk mendukung penurunan produksi rokok.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub