Pemilihan sejumlah blok sensus pada setiap kabupaten/kota terpilih menggunakan PPS– Systematic Sampling dengan ukuran jumlah perkiraan rumah tangga dengan memperhatikan keterwakilan daerah perkotaan/perdesaan.
Pemilihan sepuluh rumah tangga yang memenuhi syarat pada setiap blok sensus dari hasil pemutakhiran menggunakan Systematic Sampling dengan stratifikasi implisit berdasarkan tingkat pendidikan kepala rumah tangga.
Baca Juga: Gubernur BI Sebut, Bauran Kebijakan Terus Diperkuat untuk Menjaga Stabilitas
Pemilihan satu responden yang memenuhi syarat berusia 15-79 tahun pada sampel rumah tangga menggunakan Random Sampling dengan stratifikasi implisit berdasarkan umur anggota rumah tangga yang memenuhi syarat menggunakan Kish Table .
SNLIK tahun 2024 menggunakan parameter literasi keuangan yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap, dan perilaku, sementara indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan (usage) terhadap produk dan layanan keuangan. Penggunaan parameter ini sesuai dengan indikator yang digunakan dalam OECD/INFE International Survey of Financial Literacy .
Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024
Berdasarkan gender , indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan indeks literasi keuangan laki-laki, yakni masing-masing sebesar 66,75 persen dan 64,14 persen.
Indeks inklusi keuangan perempuan juga lebih tinggi dibandingkan dengan indeks inklusi keuangan laki-laki, yakni masing-masing 76,08 persen dan 73,97 persen.
Sementara berdasarkan klasifikasi desa, indeks literasi dan inklusi keuangan wilayah perkotaan masing-masing sebesar 69,71 persen dan 78,41 persen, lebih tinggi dibandingkan di wilayah perdesaan yakni masing-masing sebesar 59,25 persen dan 70,13 persen.
Berdasarkan umur, kelompok 26-35 tahun, 36-50 tahun, dan 18-25 tahun memiliki indeks literasi keuangan tertinggi, yakni masing-masing sebesar 74,82 persen, 71,72 persen, dan 70,19 persen. Sebaliknya, kelompok umur 15-17 tahun dan 51-79 tahun memiliki indeks literasi keuangan terendah, yakni masing-masing sebesar 51,70 persen dan 52,51 persen.
Selanjutnya, kelompok usia 26-35 tahun, 36-50 tahunklusif, dan 18-25 tahun memiliki indeks keuangan tertinggi, yakni masing-masing sebesar 84,28 persen, 81,51 persen, dan 79,21 persen. Sebaliknya, kelompok umur 15-17 tahun dan 51-79 tahun memiliki indeks inklusi keuangan terendah, yakni masing-masing sebesar 57,96 persen dan 63,53 persen.