JABARINSIGHT – Pemerintah melalui Kementerian BUMN pernah mengemukakan rencana pembentukan bank emas atau bullion bank dengan PT Pegadaian sebagai leadernya. Pendirian bank emas ini diharapkam untuk mendorong masyarakat menabung emas dalam bentuk digital.
Rencana pendirian ini pernah dikemukakan Wakil Menteri BUMN, Kartiko Wirjoatmodjo beberapa waktu lalu di Jakarta.
Baca Juga: Perkebunan Tebu PG Subang Dirintis Ramah Lingkungan, Pupuk Organik Jadi Andalan
Menurutnya, Kementerian BUMN terus mendorong pembentukan bullion bank atau bank emas. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan bahwa layanan perdagangan emas nantinya akan disediakan oleh PT Pegadaian.
“Jadi ini kita lagi mau dorong lagi dan kita lagi menyelesaikan dengan pemerintah untuk ada izin bank Bullion. Harapannya nanti masyarakat kembali lagi menabung emas, tapi bukan dalam emas garis fisik, bisa dalam bentuk digital,” ujarnya.
Pelaku Investasi Sambut Positif
Rencana pendirian bank emas disambut positif oleh pelaku investasi emas. Salah satunya dikemukakan Head of Corpcomm & Market Analyst PT International Business Futures, Andri Darmawan kepada Jabar Insight di Bandung, Sabtu 7 September 2024.
“Kami menyambut baik rencana pemerintah membentuk Bank Emas di Indonesia karena ini akan menambah gairah produk multilateral di Perdagangan Berjangka Komoditi kelak,” ujar Andri Darmawan.
Selain itu, menurutnya, kehadiran bank emas nantinya diharapakan akan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk mulai mengenal emas digital yang memungkinkan masyarakat lebih mudah dalam menabung dan berinvestasi emas.
“Kami berharap Bank Emas ini kelak bisa meramaikan industri Perdagangan Berjangka Komoditi dan semoga kelak ada produk Bank Emas yang bisa disinergikan dengan pelaku di Pialang Berjangka,” tuturnya kepada Jabar Insight.
Baca Juga: CEO Indodax Oscar Sebut, Bitcoin Berpotensi Lampaui Ekspektasi
Seperti diketahui, Kartiko mengemukakan bahwa emas adalah pilihan investasi paling aman di tengah ketidakstabilan geopolitik dan fluktuasi dolar AS. Oleh karena itu, ia menilai emas sebagai aset berisiko rendah yang cocok untuk investasi masyarakat Indonesia.
Nantinya, menurut Kartiko, pelayanan bullion bank atau bank emas, akan dikelola oleh Pegadaian karena dianggap memiliki pengalaman yang mumpuni dalam mengelola emas fisik.
“Jadi kan memang bullion bank memang physical. Jadi dia banknya harus ada physical delivery emasnya kan dan sekarang di Indonesia memang yang sudah punya pengalaman ya Pegadaian untuk mengelola fisik emas itu,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan produk-produk untuk bank emas. Namun, saat ini pihaknya masih menunggu aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Saat ini bullions service untuk Pegadaian sudah siap produk-produknya tapi POJK-nya belum turun, tunggu peraturan POJK-nya,” katanya.
“Untuk mekanisme produk sudah ada, misalnya masyarakat mau nabung emas, dapat margin emas bisa. Atau mungkin pengusaha emas mau pinjam emas, bukan duit loh ya, pinjam emas, kembali emas bisa,” paparnya melanjutkan. ***