"Di lingkungan TPU Aisyah Rasidah seluas 1 hektare untuk ditanami 18 ribu bibit cabai merah yang sampai dengan saat ini telah mengalami 10 kali panen dengan capaian produksi kurang lebih 3 ton cabai merah," ujarnya.
Ia menyampaikan upaya lain dalam mengendalikan inflasi, yakni membentuk Warung Stabilisasi Inflasi (Wangsit) yang digelar di kantor kelurahan maupun kecamatan dengan tujuan untuk menjaga keterjangkauan harga komoditas masyarakat, karena harganya lebih murah dibandingkan di pasaran.
"Kami bisa memastikan harga yang ada di kantor camat dan lurah dalam program Wangsit ini tidak akan melebihi harga eceran tertinggi," katanya pula.
Dia menambahkan program lainnya, yakni Pengembangan Ayam Rancage (Paranje) Tasikmalaya yang saat ini sudah ada empat titik lokasinya dan sudah menghasilkan 750 ekor ayam untuk setiap kandangnya.
Program itu, kata dia, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi ayam yang menjadi salah satu
komoditas penyumbang inflasi cukup tinggi, dan juga bisa mengatasi kemiskinan, kemudian sampah organik.
"Program Paranje ini semoga bisa menjadi besar menyelesaikan persoalan kemiskinan, permasalahan persampahan, permasalahan inflasi, dan juga permasalahan lainnya," kata dia lagi.***