JAWA BARAT Harus Mampu Manfaatkan Peluang Meningkatnya Permintaan Kopi di China

- 15 Agustus 2024, 11:00 WIB
Jawa Barat harus menfaatkan peluang meningkatnya permintaan kopi di masyakarat China.
Jawa Barat harus menfaatkan peluang meningkatnya permintaan kopi di masyakarat China. /rawpixel/

Wang mengatakan lonjakan konsumsi kopi di China sebagian besar disebabkan oleh cepatnya urbanisasi dan perubahan gaya hidup generasi muda, yang tertarik pada kenyamanan dan aspek sosial dari budaya kopi.

"Selain mengimpor biji kopi dari Brasil, Kolombia, Ethiopia, dan Uganda, kami telah memperluas volume pembelian kami dari negara-negara seperti Vietnam, Indonesia, Ekuador, dan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir," ujar Wang.

Pertemuan Produsen dan Pembeli

Peluang ini harus dimanfaatkan oleh Pemrov Jabar untuk meningkatkan lagi ekspor kopi asal Jawa Barat. Salah satunya, Pemrpov Jabar bisa menggelar seperti yang dilakukan sebelum realisasi ekspor kopi dan kakao ke Filipina pada Juli 2024.

Menurut data BPS Jawa Barat, produk komoditas kopi Jawa Barat senilai 782.000 dolar AS telah diekspor ke berbagai negara pada periode Januari hingga April 2024. Nilai ekspor kopi dari Jabar tersebut mengalami kenaikan sebesar 11,6 persen dari periode yang sama pada tahun 2023.

Baca Juga: WADUH! Kemudi Otonom Telan Korban Jiwa, Tesla Tabrak Pengendara Motor

Pada Juli 2024,Pemprov Jabar memfasilitasi pertemuan antara pelaku usaha kopi dan kakao Jabar dengan para pembeli (buyers) dari Filipina melalui pertemuan bisnis (business matching) belum lama ini. Selain bertemu dengan para pelaku usaha, para calon pembeli asal Filipina ini juga diajak melihat langsung kebun kopi dan pabrik cokelat di kawasan Kabupaten Bandung.

Sekda Provinsi Jabar Herman Suryatman menjelaskan, pertemuan bisnis ini bertujuan mempererat hubungan dagang Indonesia dengan Filipina, serta meningkatkan nilai ekonomi produk pertanian.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Noneng Komara Nengsih mengatakan, penjajakan ekspor tersebut dilakukan dengan membawa calon pembeli dari Filipina untuk meninjau langsung ladang perkebunan kopi dan kakao di Bandung Selatan.

"Kali ini ada 60 calon buyer, mudah-mudahan meningkat ya karena selama ini Filipina menjadi mitra ekspor kita yang cukup besar. Mudah-mudahan dengan peluang ekspor kopi ini, ekspor dari komoditas pertanian ini meningkat karena kan selama ini 90 persennya dari manufaktur sedangkan produk pertanian untuk minuman baru teh," kata Noneng selepas Business Matching Indonesia-Filipina sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis, 11 Juli 2024. ***

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: ANTARA, chinadailyhk.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub