Pupuk Bersubsidi 2024 di Jawa Barat Meningkat Digunakan Agustus, Pihak Berwenang Belum Mendata

- 6 Agustus 2024, 13:00 WIB
Suasana musim tanam padi di Subang, awal Agustus 2024, penggunaan pupuk bersubsidi banyak dilakukan.
Suasana musim tanam padi di Subang, awal Agustus 2024, penggunaan pupuk bersubsidi banyak dilakukan. /dok Distanhorti Jawa Barat

JABARINSIGHT -  Kalangan petani padi di utara Jawa Barat ramai menebus pupuk bersubsidi pada awal Agustus 2024, memanfaatkan air masih tersedia untuk pemupukan tanaman. Usaha pertanian padi di Jawa Barat diharapkan masih bagus berproduksi pada musim kemarau untuk mengejar stok beras.

Ada pemandangan khas ketika musim pemupukan padi di Jawa Barat, terutama di kawasan utara. Banyak motor berlalu-lalang dengan membawa 1-2 karung berisi pupuk bersubsidi. Para petani pupuk biasanya membeli pupuk bersubsidi dari kios-kios pertanian langganan mereka.

Ramainya masa pemupukan tanaman pada Agustus 2024 tampaknya merupakan fenomena baru di Jawa Barat. Sebab, biasanya pada bulan Agustus 2024, masa pemupukan mulai berkurang, karena sedang musim kemarau, dimana tanaman padi umumnya panen.

Sejumlah kawasan pertanian irigasi di utara Jawa Barat masih memperoleh air cukup bagus pada awal Agustus 2024. Kondisi ini membuat petani percaya diri melakukan pemupukan tanaman, dengan berharap panen pada September-Oktober 2024.

Baca Juga: Pertanian Padi di Jawa Barat Ramai Tebus Pupuk Bersubsidi pada Agustus 2024

Gambaran data

Pihak Kementerian Pertanian berupaya mengairi sejumlah lahan pertanian dengan pompanisasi agar produksi padi tetap berjalan pada Agustus 2024. Fenomena tersebut membuat petani dapat melakukan pemupukan selama masih ada air dari sungai.

Hanya saja, soal seberapa besar peningkatan penggunaan pupuk bersubsidi di Jawa Barat pada awal Agustus 2024, pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanhorti) Provinsi Jawa Barat, sampai Selasa, 6 Agustus 2024, belum dapat memberikan gambaran.

“Kami masih menunggu abdi datanya dulu dari PI (maksudnya PT Pupuk Indonesia),” ujar Iyus dari Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Distanhorti Jawa Barat.

Pihak PT Pupuk Indonesia yang dikonfirmasi belum dapat memberikan gambaran soal seberapa besar peningkatan penggunaan pupuk bersubsidi pada Agustus 2024. Namun menurut pihak Humas, menyebutkan, bahwa  untuk penyaluran masih berlangsung, untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani di musim tanam sampai akhir 2024.

Baca Juga: Distribusi Pupuk Menjadi Perhatian Serius Kementan Tahun 2024 untuk Pertanian Pangan

Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat, Otong Wiranta, menyebutkan, sekarang para petani padi sedang ramai menebus pupuk bersubsidi.

Disebutkan, untuk daerah yang sedang memasuki musim gadu 2024 petaninya sedang melakukan tebus pupuk bersubsidi. Kebanyakan di kawasan utara Jawa Barat, seperti Subang, Karawang, dan Indramayu.

Sementara itu, Kabiro Humas Kementan Arief Cahyono, menyebutkan, bahwa digenjotnya produksi padi berkaitan antisipasi menghadapi ancaman kelaparan global.

Kementan melakukan percepatan perluasan areal tanam, dan mengembalikan alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9,55 juta ton. Juga dilakukan pompanisasi (62.378 unit pompa air dan 9.904 irigasi perpompaan), optimasi lahan rawa (360.000 ha), dan tumpangsari padi gogo pada tanaman kelapa sawit (300 ribu ha) serta memberikan bantuan benih padi sebanyak 1,9 juta hektare dan benih jagung sebanyak 790 ribu hektare.

Menurut dia, upaya pompanisasi di seluruh Indonesia itu dilakukan untuk mengejar ketersediaan air, mengairi sawah-sawah kita yang mungkin dulu hanya tanamnya hanya satu kali. “Karena ketersediaan air, kita sekarang kita kasih pompa sehingga dia bisa tanam dua kali hingga tiga kali," kata Arief. ***

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub