Dijelaskan bahwa prinsip dasar bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari kabon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok.
Perubahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan sebagai bioflok. Pemanfaatan berbagai mikroorganisme air seperti bakteri, alga, fungi, protozoa, metazoan, rotifer, nematoda, gastroricha, dan organisme lainnya dapat memakan kotoran atau zat berbahaya dan akan dijadikan protein agar dapat dimakan oleh ikan.
Penerapan budidaya sistem bioflok ini sudah banyak diterapkan pada perikanan air tawar terutama lele dan nila karena mampu meningkatkan produktivitas hasil perikanan yang lebih tinggi.
Selain itu, metode bioflok juga dapat meminimalisir penggunaan lahan karena tidak terlalu luas dan meningkatkan efisiensi penggunaan air.
Kelebihan dan Kekukarangan Bioflok
Meski demikian, mereka menyebutkan bahwa teknik bioflok memiliki kelenihan dan kekurangannya.
Baca Juga: MENGENAL HP Vivo Y27S, Spesifikasi dan Harga yang Dibanderol, Simak pula Cara Restart HP Vivo Y27S
Kelebihan :
-PH air menjadi relatif stabil, sehingga menurunkan kandungan amonia pada air
-Tidak perlu melakukan pergantian air. Pergantian air justru akan menyebabkan biosecurity mati
-Meminimalisir pembelian pakan. Limbah yang ada pada kolam dapat didaur ulang menjadi pakan berprotein tinggi
Kekurangan :
-Kebocoran pada kolam dapat mengancam biosecurity yang ada pada kolam