Network
JABARINSIGHT – Peternakan ayam menjadi salah satu usaha skala kerakyatan yang dilakukan oleh peternak skala rakyat di Jawa Barat. Tetapi, diketahui salah satu biaya produksi terbesar adalah dari pakan, sehingga perlu jenis pakan yang efisien tetapi hasilnya bagus.
Ada cara efisien dalam pemberian pakan saat berternak ayam, yaitu memanfaatkan bungkil sawit. Tetapi, pemanfaatan bungkil sawit sebagai sumber pakan ayam, akan sangat bermanfaat efisien pada lokasi yang terdapat populasi pohon-pohon atau perkebunan sawit, misalnya di Subang, Sukabumi, Cianjur, Bogor, dan Garut.
Di Jawa Barat, bungkil sawit kini dimanfaatkan sebagai sumber pakan ayam. Namun, bukan berarti sang ayam makan bungkil sawit, tetapi bungkil sawit tumbuh menjadi media untuk budidaya produksi maggot sebagai pakan ayam.
Manggot adalah pakan ternak yang merupakan larva lalat Black Soldier Fly (BSF), yang diolah dan dikeringkan sebagai sumber protein alternatif. Ada pun hewan-hewan ternak yang diberi makan maggot sebagai pakan efisien adalah ayam, ikan, dan udang.
Baca Juga: Peternakan Puyuh, Menggiurkan Kalangan Muda di Kabupaten Bandung, Hasil Usaha Segini
Percontohan di Majalengka
Produksi maggot berbahan baku media bungkil sawit, dilakukan dan diperkenalkan oleh Balai Perbibitan dan Pengembangan Ternak Unggas (BPPTU) Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat.
Informasi diperoleh dari BPPTU Jatiwangi, Selasa, 25 Juni 2024, menyebutkan, dilakukan pengolahan pemanfaatan limbah sawit sebagai media tumbuhnya maggot untuk pakan ternak ayam.
Kegiatan ini rutin juga tiap hari dilakukan karena budidaya maggot ini perlu agar berkembangbiak dan tumbuh semakin besar
Maggot merupakan istilah dalam bahasa inggris yang berarti larva. Larva tersebut bukan belatung karena maggot berbeda dengan belatung. Belatung itu sendiri hidup dalam daging busuk, sedangkan maggot hidup dari bungkil kelapa sawit.
