"Jika produksi 2 ton dengan harga bawang merah Rp30 ribu per kg maka bisa menghasilkan pendapatan Rp60 juta dan bisa meraup keuntungan bersih Rp50 juta setelah dipotong biaya produksi Rp10 juta," ujarnya.
Baca Juga: REVIEW Toyota Yaris Cross, Harga Sepadan dengan Keunggulan dan Kenyamanan Berkendara
Ia mengatakan, pihaknya menggeluti pertanian bawang merah itu, karena dulu di kampung halamannya di Bima NTB sebagai petani bawang sehingga tidak begitu kesulitan untuk mengembangkanya di Kabupaten Lebak.
Meski mendapatkan penghasilan yangg menguntungkan, namun Sukri mengakui jika perawatan tanaman bawang merah cukup berat jika dibandingkan dengan tanaman padi dan tanaman pangan lainnya.
Menurut dia, perawatan tanaman bawang merah itu setiap pagi harus disiram air agar batang tanaman tumbuh subur.
Baca Juga: Ini Mobil Jenis City Car di Bawah 1.500cc yang Mungkin Anda Cari, Rekomendasi CC, Performa, Irit BBM dan Merk
"Kami optimistis binaan petani di wilayah ini bisa menghasilkan produksi bawang merah dan bisa memenuhi permintaan pasar lokal di Rangkasbitung," kata Sukri.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar menuturkan, permintaan bawang merah pasar cukup tinggi, sehingga pihaknya memotivasi petani agar mengembangkan tanaman bawang merah.
"Saat ini permintaan bawang merah untuk pasar lokal Rangkasbitung saja dipasok dari Brebes, Jawa Tengah. Kami minta petani mengembangkan tanaman bawang merah agar dapat memenuhi permintaan pasar lokal," ujar Deni.***