Perkebunan Karet Rakyat di Jawa Barat Kembali Bergairah, Petani Ingin Peremajaan Tanaman

- 12 Juni 2024, 08:30 WIB
Salah satu lokasi usaha perkebunan karet rakyat di Jawa Barat, berada di Malangbong, Garut.
Salah satu lokasi usaha perkebunan karet rakyat di Jawa Barat, berada di Malangbong, Garut. /dok Acep Munandar

JABARINSIGHT – Kalangan petani perkebunan karet di Jawa Barat berminat melakukan peremajaan tanaman mereka, seiring kembali bergairahnya usaha komoditas ini. Getah karet rakyat asal Jawa Barat banyak diminati pembeli, sehingga perlu ditunjang kontinuitas pasokan.

Usaha perkebunan karet rakyat di Jawa Barat, tersebar sporadis di Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, Subang, Bandung Barat, sebagian kecil Kuningan, Cianjur, Sukabumi, dan Bogor. Gambaran ini mengacu data Statistik Angka Tetap dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat tahun 2023.

Sebagai gambaran, harga komoditas karet alam kini kembali merangkak naik, sehingga hukum supply dan demand berlaku. Bahkan, banyak pembeli dari luar Jawa Barat membeli banyak, sehingga sejumlah pabrik pengolah karet di daerah sendiri menjadi berkurang pasokan.

Baca Juga: Perusahaan Perkebunan Karet di Jawa Barat, Terbanyak Kedua di Indonesia, Serta Gambaran    

Gambaran produksi

Sejumlah pabrik pengolah swasta karet di Jawa Barat diantaranya terdapat di Garut, Cianjur, dan Sukabumi, yang tidak memiliki kebun sendiri. Pada sisi lain, melihat harga karet kembali membaik secara beruntun belakangan ini, minat petani menanam dan meremajakan tanaman karet kembali muncul.

Salah seorang pebisnis olahan karet Jawa Barat yang beroperasi di Kabupaten Garut, Acep Munandar, di Bandung, Rabu, 12 Juni 2024 menyebutkan, kini muncul kecenderungan banyak petani di Jawa Barat bergairah lagi ingin menanam karet maupun peremajaan tanaman.

“Berdasarkan informasi dari beberapa kabupaten, minat menanam karet kembali tinggi seperti Sukabumi, Cianjur, Garut, Pangandaran, Subang, dan lain-lain,” ujar Acep Munandar kepada Jabar Insight.

Menurut Acep Munandar, yang terjadi sekarang adalah persoalan ketersediaan bahan baku untuk pabrik-pabrik karet swasta. Ini sebagai dampak pemerintah sangat minim melakukan upaya-upaya peremajaan karet rakyat, karena alasan harga karet dunia terus menurun mulai tahun 2012.

Kondisi demikian, menyebabkan luasan produksi karet terus ikut menurun pula, ditambah terjadinya berbagai alih komoditi dari karet ke sawit ( itu salah satu contoh misalnya di Sumatera). Namun saat kini harga karet kembali naik, yang terjadi adalah kekurangan pasokan getah karet.

Baca Juga: Panen Raya Kopi dan Cengkeh di Jawa Barat: Kualitas Bagus dan Permintaan Tinggi!

Perkembangan harga

Sementara itu, pada Singapore Commodity Exchange (salah satu bursa komoditas utama global untuk karet), pada Februari 2024, harga rata-rata karet dunia adalah 2,02 dolar AS per kilogram. Sebelumnya, pada tahun 2023 harga rata-ratanya adalah 1,58 dolar AS per kilogram.  

Karet merupakan bahan yang banyak digunakan, baik dalam bentuk alami maupun sintetis. Perusahaan menggunakannya dalam pembuatan ban dan tabung, sarung tangan karet, kondom lateks, penghapus, perekat dan pelapis, nozel, sebagai bahan elastis pada pakaian, dan banyak lagi. Oleh karena itu, karet merupakan komoditas penting karena banyak kegunaannya dalam kebutuhan sehari-hari. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah