JABARINSIGHT – Sejalan dengan tren gaya hidup ramah lingkungan dan ekonomi hijau saat ini telah terjadi pergeseran ke arah itu, termasuk di sektor otomotif. Penjualan mobil listrik yang dinilai sebagai mobil ramah lingkungan, juga telah mengalami peningkatan.
Dalam era seperti itu, penetrasi mobil listrik di pasar otomotif global baru mencapai 16,7 persen saja, dimana di dalamnya untuk varian mobil listrik murni, China menjadi penyumbang terbesar penjualan yang mencapai sebesar 67 persen.
Baca Juga: MOBIL Caterham Project V : Proyek Perdana Yamaha di Mobil Listrik
Ironisnya, di negara yang secara global dikenal sebagai negeri produsen mobil-mobil yang laris di pasar otomotif global, justru penetrasi mobil listrik sangat kecil hanya 3 persen saja.
Ke depannya, kendaraan listrik akan memainkan peran utama dalam mencapai tujuan ambisius global yakni target emisi nol yang ditetapkan untuk tahun 2050 , dan industri sedang bersiap untuk itu, termasuk di sektor industry mobil.
Didorong oleh tantangan dekarbonisasi yang kini ditanggapi serius oleh sebagian besar negara maju dan didukung oleh berbagai kebijakan dan insentif, penjualan mobil listrik global terus meningkat pada tahun 2023.
Menurut International Energy Agency (IEA), penjualan mobil listrik global mencapai hampir 14 juta unit pada 2023, atau mengalami peningkatan 35% dari tahun 2022. Pertumbuhan ini berarti armada mobil listrik global naik menjadi 40 juta pada tahun 2023.
Tren tersebut tampaknya tetap positif pada tahun 2024. Pada kuartal pertama saja, penjualan tumbuh sebesar 25% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
“Kami memperkirakan penjualan akan mencapai 17 juta unit pada akhir tahun 2024. Mobil listrik dapat mencapai 20% dari total penjualan mobil pada saat itu,” tutur pernyataan IEA.