WOW, China Jadi Negara Pertama yang Berhasil Menjual 1 Juta Mobil Listrik dalam Kurun Waktu Satu Bulan Saja

14 September 2024, 09:00 WIB
Pabrik BYD di Shenzhen. China jadi negara pertama yang berhasil menjual lebih dari 1 juta unit mobil listrik dalam sebulan. /pemerintah Shenzhen/

JABARINSIGHT – Tampaknya upaya Eropa dan Amerika untuk menahan gempuran mobil listrik asal China akan sia-sia. Negeri Tirai Bambu itu tetap mendominasi sebagai produsen mobil listrik paling berhasil saat ini.

Hal ini terbukti dengan menempatkan China sebagai negara pertama yang mampu menjual mobil listrik hingga lebih dari 1 juta unit hanya dalam kurun waktu satu bulan saja, yakni pada bulan Agustus 2024.

Baca Juga: INI Alasan Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Ngotot agar Tol Getaci Bisa Secepatnya Terwujud

Mengutip dari laman topgear.com terbaru melaporkan bahwa lembaga riset yang berpusat di London Inggris, Rho Motion menyatakan bahwa China memang luar biasa dalam hal mengadopsi mobil listrik. Raksasa di Asia itu berhasil menjual lebih dari 1 juta unit mobil listrik pada bulan Agustus 2024 saja.

Rho Motion memaparkan bahwa permintaan mobil listrik yakni mobil hibrida plug-in dan mobil listrik bertenaga baterai, pada tahun ini secara global naik sebesar 20 persen, dengan total penjualan 9,8 juta unit.

Dari total penjualan sebesar itu,  6 juta unit di antaranya berasal dari Tiongkok, dengan pertumbuhan naik 33 persen dalam jangka waktu yang sama pada tahun 2023.

Angka pertumbuhan yang dicatat China tersebut jauh di atas AS dan Kanada, yang hanya mencatat pertumbuhan penjualan mobil listrik sebesar 9 persen. Sementara Eropa dan Inggris (sebagai kawasan ekonomi) turun 4 persen dalam periode yang sama. Ini adalah pertama kalinya kawasan tersebut mencatat penjualan negatif.

Negara-negara Eropa lainnya seperti  Portugal, Belgia, Inggris, dan Prancis memiliki penjualan kendaraan listrik yang lebih tinggi dari tahun lalu. Sebaliknya, Jerman benar-benar kesulitan untuk beralih dari bahan bakar murni.

Baca Juga: Waspada, Hasil Studi di Inggris, Mobil Listrik Lebih Beresiko Tabrak Pejalan Kaki Dibanding Mobil Bensin

Begitu sulitnya, penurunan 23 persen di pasar tersebut telah mendistorsi angka untuk seluruh wilayah, dan mendorong pemerintah Jerman untuk memberlakukan keringanan pajak bagi perusahaan.

Kesulitan yang dihadapi kawasan Eropa mendorong negara-negara di kawasan ini mencoba menerapkan kebijakan tariff impor lebih tinggi terhadap mobil-mobil listrik produksi China yang mengalir masuk ke kawasan Eropa.

Namun, tampknya pabrikan mobil listrik asal China sepertinya tak terpengaruh dengan ancaman tersebut. Merek-merek seperti BYD, Jaecoo, dan Hongqi, terus saja membombardir pasar Eropa dengan berbagai varian mobil listrik produk mereka. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Top Gear

Tags

Terkini

Trending