Karena berbagai keunggulan itu, kerjasama ini merupakan sebuah langkah nyata menjalankan upaya Indonesia dalam mengurangi emisi CO2 sesuai dengan target nasional mencapai netralitas karbon tahun 2060.
Baca Juga: Distribusi Pupuk Menjadi Perhatian Serius Kementan Tahun 2024 untuk Pertanian Pangan
Kelayakan teknis dan ekonomi
Berdasarkan MoU tersebut, ketiga pihak akan mengevaluasi kelayakan teknis dan ekonomi dalam mengintegrasikan green ammonia ke infrastruktur pembangkit listrik tenaga batu bara.
Maryono, Direktur Utama Pupuk Kujang percaya, kolaborasi ini akan membuka jalan bagi penggunaan green ammonia untuk mendukung program dekarbonisasi.
“Pupuk Kujang akan berperan mengkonversi green hydrogen yang dihasilkan PLN IP menjadi green ammonia. "Green ammonia ini akan digunakan sebagai bahan bakar dalam proses Co-Firing Ammonia di PLTU Labuan,” kata Maryono pada sela acara AZEC 2024.
Adapun IHI akan fokus pada evaluasi teknis, khususnya terkait modifikasi burner atau alat pembakar untuk menggerakkan turbin listrik. Sedangkan PLN Indonesia Power akan menyediakan pembangkit listrik Labuan serta green hydrogen.
Pemerintah mempertimbangkan penggunaan bahan bakar netral karbon seperti amonia dan hidrogen. Pupuk Kujang sebagai salah satu produsen ammonia di Indonesia menjawab peluang itu dengan terus memproduksi green ammonia yang berkualitas. ***