Network
JABARINSIGHT – Tentu siapa yang tidak ingin begitu memasuki masa pensiun kita tak lagi harus memikirkan pengeluaran dana yang bisa memberatkan pikiran. Namun, untuk mewujudkan itu harus direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya. Bahkan mungkin sudah harus masuk dalam rencana ketika masih di usia muda.
Untuk mempersiapkan dana pensiun dapat dipenuhi melalui instrument investasi atau bisa melalui instrumen keuangan yang terintegrasi dengan produk asuransi jiwa.
Baca Juga: DUA BUMD Jabar Gaet Investasi di Ajang WJIS 2024, Salah Satunya Berada di Kawasan Rebana
Menurut Senior Financial Consultant Primoney Solutions dan Business Partner SequisLife, Pimpim Primaningsih, pemenuhan kebutuhan dana untuk masa pensiun dengan menggunakan instrumen investasi.
“Instrumen investasi yang dimaksud bisa dilakukan melalui simpanan uang dalam bentuk deposito, saham baik yang diperjualbelikan di bursa atau tidak, Surat Utang baik swasta maupun pemerintah, dan kontrak investasi kolektif yang biasa disebut dengan reksadana,” tuturnya dalam perbincangan dengan Jabar Insight baru-baru ini.
Menurutnya, pilihan-pilihan tersebut bergantung pada bagaimana profil resiko seseorang. Bagi yang memiliki profil resiko yang konservatif, pilihan berinvestasi pada deposito adalah pilihan yang paling baik karena memiliki volatilitas yang rendah tapi memberikan imbal hasil yang tidak terlau tinggi.
“Bagi orang yang memiliki profil resiko yang moderat, pilihan berinvestasinya agak sedikit lebih beresiko seperti dalam surat utang negara atau reksadana tapi memberikan imbal hasil yang lebih tinggi,” ujar Pimpim.
Sementara untuk imbal hasil yang paling tinggi namun sekaligus paling berisko biasanya menjadi pilihan bagi orang yang memiliki profil resiko sebagai Rrisk taker. Pilihan investasi ini biasanya dalam bentuk saham atau reksadana saham. Semakin tinggi imbal hasil maka akan semakin cepat memupuk dana bagi kebutuhan dana pensiun.
Asuransi Dana Pensiun
Pimpim mengatakan bahwa saat ini, produk asuransi dana pensiun menjadi salah satu produk asuransi yang banyak diminati karena memberikan imbal hasil yang pasti. Selain itu dapat disesuaikan dengan kebutuhan dana untuk masa pensiun, sekaligus memberikan perlindungan terhadap resiko kehilangan sumber pendapatan karena meninggal dunia sebelum waktunya pensiun.
“Perlindungan jiwa tersebut sekaligus bertindak sebagai jaring pengaman yang memberikan rasa aman bagi keluarga,” paparnya.
Asuransi dana pensiun juga bisa memberikan penghematan yang cukup signifikan dalam pengeluaran seseorang karena hanya membayar premi antara 5 hingga 15 tahun saja.
Artinya, seseorang tidak selalu harus menyisihkan sebagian pendapatannya untuk memupuk dana pensiun hingga yang bersangkutan akan memasuki masa pensiun tapi cukup hanya dalam jangka waktu tertentu saja. Beberapa produk asuransi dana pensiun ini bahkan memberikan bonus tambahan dalam dana pensiunnya.
Sebagai salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan dana pensiun, maka asuransi dana pensiun yang terintegrasi dalam produk asuransi jiwa menjadi salah satu pilihan yang bijaksana. Produk ini merupakan produk asuransi jiwa tradisional yang termasuk minim resiko.
Salah satu contoh jenis produk asuransi dana pensiun ini adalah asuransi Retirement Life Plan dari Sequis Life, dimana dana pensiun bisa diambil mulai dari usia 55 thn dengan masa pembayaran premi mulai dari 5 tahun annually.
Namun demikian, apabila produk ini akan Anda jadikan sebagai pilihan, ada baiknya Anda melakukan riset atau “windows shopping” terlebih dahulu dengan produk asuransi sejenis lainnya yang tersedia terkait dengan manfaat-manfaat yang akan diperolehnya baik manfaat hidup maupun manfaat kematiannya yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan asuransi. ***
