JABARINSIGHT – Para petani karet di Jawa Barat berharap dapat bantuan pupuk dari pemerintah untuk musim hujan akhir 2024. Sebab, banyak usaha perkebunan karet rakyat menjadi menurun produktivitasnya, karena harga jual rendah terlalu lama.
Walau harga karet membaik pada tahun 2024, namun banyak petani karet masih kesulitan meningkatkan kembali produktivitas tanaman. Selain tanaman karet sudah tua, juga kekurangan pupuk karena banyak petani kesulitan modal.
Ketua Apkarindo (Asosiasi Petani Karet Indonesia) Jawa Barat, Ahmad Yusuf Suhendar, di Bandung, kepada JabarInsight, Rabu, 25 September 2024, menyebutkan, kondisi musim peralihan musim kemarau ke penghujan pada September-Oktober 2024, menjadi harapan para petani karet untuk pemupukan.
Baca Juga: Produksi Karet Rakyat di Jawa Barat Austus 2024, Terpengaruh Puncak Kemarau
Pada kondisi menjelang berakhirnya musim kemarau 2024, menurut Ahmad Yusuf Suhendar, produksi karet seperti biasanya menurun karena faktor cuaca. Para petani karet praktis tidak memperoleh penghasilan dari usahanya.
“Harapannya diakhir musim penghujan ini ada bantuan dari pemerintah untuk pemupukan, karena idealnya tanaman karet yang sudah produksi dipupuk 2 kali dalam satu tahun,” ujar Ahmad Yusuf Suhendar.
Dikatakan, pemupukan tanaman karet yaitu pada awal dan di akhir musim penghujan. “Tetapi, sudah lama para petani karet tidak mendapatkannya,” ucapnya.
Ahmad Yusuf Suhendar berharap kepemimpinan yang baru Indonesia nanti, para petani karet lebih di perhatikan oleh pemerintah baik oleh pusat atau daerah. Sebab, mengingat kebutuhan karet yang unlimited dan terus meningkat.
Baca Juga: RUU Komoditas Strategis, Pelaku Perkebunan Teh dan Karet Rakyat Jawa Barat Merespon