Data BPS melaporkan, komoditas utama penyumbang andil inflasi kelompok pendidikan Juli 2023 adalah biaya SD (Sekolah Dasar), biaya SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan biaya SMA (Sekolah Menengah Atas) yang masing-masing memberikan andil sebesar 0,01%.
Mengapa Investasi Emas Jadi Pilihan?
Andri Darmawan memaparkan alasan mengapa investasi emas bisa jadi pilihan untuk menyiapkan dana pendidikan anak di masa mendatang.
Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir rata-rata harga emas telah naik 12%-17% per tahun. Terlebih, beberapa tahun terakhir, ada fenomena menarik di mana harga emas selalu membentuk harga tertinggi baru (all time high).
“Sebagai contoh pada tahun 2020 tiba-tiba harga emas melonjak ke level 2.000 dolar/toz atau setara dengan sekitar Rp 1000.000/gr setelah European Central Bank memutuskan untuk memberikan stimulus untuk merespons dampak pandemi Covid-19,” papar Andri.
Lalu, sejak Perang Hamas-Israel pada Oktober 2023 lalu harga emas terus meroket hingga pernah menyentuh 2.400 dolar/toz pada April tahun ini.
“Dari data tersebut, telah membuktikan bahwa emas layak dikoleksi sebagai investasi yang menjanjikan termasuk untuk mengamankan dana Pendidikan anak-anak nanti,” paparnya.
Investasi Emas Berjangka
Selain emas fisik, menurut Andri, berinvestasi emas juga bisa dalam bentuk kontrak berjangka atau trading emas. Dengan pergerakan rata-rata 10-20 poin per hari, maka fluktuasi harga emas cukup menjanjikan peluang keuntungan setiap harinya dengan catatan ada Batasan risiko transaksi yang harus siap dtanggung oleh para investor.
Sebagai contoh harga pembukaan emas dunia 2.300 dolar/toz lalu mengalami kenaikkan hingga 2.320 dolar/toz, dan turun kembali ke 2.310 dolar pada saat harga penutupan. Maka investor bisa mendapatkan peluang keuntungan di hari itu sebagai berikut :
Saat pembukaan harga emas diprediksi naik, dan realisasinya tersentuh 2.320 dolar/toz atau ada kenaikkan 20 poin dari harga semula di 2.300 dolar, maka peluang keuntungan yang diperoleh jika investor melakukan transaksi 1 lot saja berarti : 1 lot X 20 poin X Rp 1000.000 (nilai kontrak berjangka untuk 1 lot transaksi) = Rp 20.000.000.