MAU Berinvestasi Saham? Simak Cara Tepat Menghitung Dividen dan Memilih Saham dengan Dividen Tinggi

30 September 2024, 13:00 WIB
Investasi saham makin diminati, inilah cara menghitung dividen dan memilih saham dengan dividen tinggi. /idx.com/

JABARTINSIGHT – Bagi anda yang tertarik dan berencana untuk berinvestasi saham untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik, tentu alangkah lebih baiknya untuk mengetahui cara memilih saham dengan deviden tinggi serta cara menghitung deviden.

Minat investasi di pasar modal kian hari terus mengalami peningkatan. Hal itu ditandai dengan peningkatan jumlah investor saham baru di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) yang cukup signifikan.

Baca Juga: Mempersiapkan Masa Pensiun dengan Bahagia, Asuransi Dana Pensiun Bisa Jadi Alternatif

Apalagi meski transaksi harian di pasar saham mengalami penurunan, namun banyak kalangan yang memprediksikan bawa di Semester II 2024, pasar saham akan meningkat seiring dengan munculkan berbagai sentiment positif yang akan menyertainya.

Diantara sentiment positif yang akan terjadi sebagai dampak salah satunya The Fed yang berpotensi akan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 20-25 poin.

Semakin meningkatnya minat berinvestasi saham di pasar modal terlihat dari data pertambahan jumlah investor baru.

Sepanjang tahun 2024, jumlah investor saham baru di BEI bertambah 744 ribu investor. Sehingga total investor hingga September 2024 tembus hingga enam juta berdasarkan Single Investor Identification (SID).

Menurut Direktur Utama BEI, Iman Rachman, pertumbuhan investor saham mengindikasikan keyakinan berinvestasi di pasar modal Indonesia. "Keyakinan investor masih terjaga di tengah kondisi ekonomi global dan domestik yang masih diwarnai ketidapastian,” ujarnya.

Pembagian Dividen

Salah satu keuntungan berinvestasi saham adalah Anda akan mendapatkan dividen setiap tahunnya. Dividen berbeda dengan capital gain yang didapatkan saat menjual saham karena adanya perbedaan selisih antara harga jual yang lebih besar dengan harga beli.

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Besaran dividen yang dibagikan disesuaikan dengan jumlah saham yang dimiliki.  

Nah, dividen yang diberikan ada dua macamnya, yaitu dividen saham dan dividen tunai.

Mengutip dari laman resmi BRI yakni bri.co.id, dividen saham adalah pembagian keuntungan berbentuk saham. Jadi, pemegang saham diberikan saham tambahan secara gratis oleh perusahaan.

Jika Anda mendapatkan dividen saham, maka jumlah saham yang dimiliki akan bertambah. Biasanya, dividen saham diberikan karena perusahaan tidak memiliki uang tunai untuk pembagian dividen.

Hal lainnya, dividen saham diberikan karena perusahaan harus mempertahankan pasokan uang tunai demi kebutuhan operasional maupun bisnis.

Adapun dividen tunai adalah pembagian keuntungan berupa uang tunai dalam sejumlah rupiah. Jadi, Anda akan mendapatkan uang berdasarkan jumlah lembar saham yang dimiliki. Uang tersebut akan masuk ke rekening dana nasabah (RDN).

Baca Juga: INILAH Mobil Hasil Kolaborasi BYD dengan Huawei : Fang Cheng Bao 8, Berkendara Pintar Offroad Pertama di Dunia

Nah, dalam pembagian dividen, terdapat dua metode yang digunakan, yaitu dividen interim dan dividen final.

Dividen interim bersifat sementara. Pemegang saham akan menerima dividen interim sebelum laba tahunan perusahaan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dividen interim biasanya dibayarkan secara berkala dalam satu tahun.

Sementara itu, dividen final dibagikan kepada pemegang saham yang sudah ditetapkan dalam RUPS. Dividen final dibagikan dalam satu tahun buku tertentu.

Cara Menghitung Dividen

Anda bisa memperkirakan besaran dividen yang diterima dengan mengetahui cara menghitung dividen saham dan tunai.

1.Cara Menghitung Dividen Saham

Sebagai contoh, perusahaan X membagikan dividen saham sebesar 3% pada tahun 2024. Jika Anda memiliki 100 lot alias 10.000 lembar saham perusahaan X, maka begini cara menghitung dividen saham per lot:

3% x 10.000 = 300 saham

Artinya, Anda akan mendapatkan 300 saham baru jika memiliki 100 lot saham X.

2.Cara Menghitung Dividen Tunai

Dividen tunai yang Anda terima akan dipotong pajak sebesar 10%, mari lihat contoh berikut.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk membagikan dividen sebesar Rp 319 per lembar saham pada tahun 2023. Apabila Anda memiliki 100 lot alias 10.000 lembar saham, maka dividen yang diterima sebesar:

  • Dividen sebelum pajak → 10.000 x Rp 319 = Rp3.190.000
  • Pajak → Rp3.190.000 x 10% = Rp319.000
  • Dividen dipotong pajak → Rp3.190.000 - Rp3.190.000 = Rp2.871.000

Dividen tunai yang Anda terima atas kepemilikan 10.000 lembar saham bank BRI  sebesar Rp2.871.000.

Memilih Saham dengan Dividen Tinggi

Besaran dividen tiap tahun bisa berbeda-beda. Soalnya, ada sejumlah faktor yang memengaruhi kebijakan dividen, seperti likuiditas, profitabilitas, kebijakan hutang, pertumbuhan perusahaan, arus kas bebas, set kesempatan investasi, dan lainnya.

Karena itu, Anda harus cermat dalam memilih saham perusahaan agar setiap tahunnya menerima dividen yang maksimal dan relatif stabil.

Baca Juga: Proyek Tol Getaci Hari Ini : 122 Warga di 4 Desa di Kabupaten Bandung akan Resmi Jadi Jutawan

Adapun strategi memilih saham dengan dividen tinggi adalah :

1.Pilihlah Saham Blue Chip

Blue Chip adalah saham perusahaan bereputasi baik dengan kinerja keuangan yang stabil.  Perusahaan blue chip menghasilkan keuntungan yang besar sehingga dividen yang dibagikan juga tinggi.

2.Pilih Saham dengan Kapitalisasi Pasar yang Besar

Kapitalisasi pasar adalah nilai perusahaan berdasarkan harga pasar sekarang. Saham dengan kapitalisasi pasar yang besar, misalnya saham perbankan.

3.Pilih Perusahan yang Punya Laba Konsisten

Pastikan pula perusahaan pilihan Anda menghasilkan laba yang konsisten. Artinya, perusahaan memiliki kondisi keuangan yang sehat sehingga sanggup membagikan dividen dalam jumlah besar. ***

Editor: Tim Jabar Insight

Sumber: idx.co.id, bri.co.id

Tags

Terkini

Trending