BIAYA Pendidikan Naik Terus, Yuk Siapkan Dana Pendidikan Anak dengan Investasi Emas

28 Juni 2024, 08:00 WIB
Investasi emas bisa jadi pilihan untuk menyiapkan dana pendidikan anak. /pixabay/Hamiltonleen/

JABARINSIGHT – Saat ini para orangtua sedang disibukkan menyiapkan biaya pendidikan anak bertepatan dengan momen tahun ajaran baru. Bagi sebagian orangtua mungkin harus tepok jidat dengan biaya pendidikan yang naik terus setiap tahunnya.

Mau tidak mau dana pendidikan anak harus disiapkan jauh-jauh hari secara matang. Head of Corpcomm & Analyst PT International Business Futures (IBF), Andri Darmawan menilai investasi emas merupakan instrument yang bisa dipilih untuk menyiapkan dana pendidikan anak.

Baca Juga: PANDUAN Lengkap Top Up Allo Bank Lewat BCA: Praktis dan Gratis

Kenaikkan biaya pendidikan yang tidak seimbang dengan tingkat penghasilan berpotensi mengancam akses pendidikan generasi muda di masa mendatang. Untuk mempersiapkan dana Pendidikan, orang tua harus memiliki strategi investasi yang tepat agar tidak menjadi beban yang berat di masa depan nanti,” tutur Andri Darmawan kepada Jabar Insight, Kamis 27 Juni 2024.

Biaya Pendidikan Terus Meroket

Menurut data Badan Pusat Statistik rata-rata tingkat kenaikkan biaya Pendidikan di Indonesia mencapai 15% pertahun. Selain asuransi pendidikan, orang tua bisa memilih investasi emas karena nilainya yang cenderung naik dan mudah likuid

Itulah yang membuat Indonesia masuk dalam kelompok negara dengan biaya pendidikan mahal. Survey HSBC yang dilaksanakan tahun 2018, menempatkan Indonesia termasuk dalam 15 besar negara dengan biaya pendidikan termahal.

Indonesia tercatat berada di peringkat 13 dengan rata-rata biaya pendidikan mulai sekolah dasar hingga sarjana mencapai 18.422 dolar atau sekitar Rp294 juta. Posisi Indonesia berada di atas Mesir dan Prancis.

Pada momen tahun ajaran baru tahun 2023, BPS mencatat komponen pendidikan, utamanya biaya sekolah swasta, menjadi salah satu penyumbang inflasi pada Juli 2023. Tercatat inflasi Juli 2023 sebesar 0,21% secara bulanan (month to month/mtm) dan 3,08% secara tahunan (year on year/yoy).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan kelompok pendidikan menyumbang inflasi cukup signifikan pada Juli 2023 karena bertepatan dengan tahun ajaran baru. Inflasi kelompok ini mencapai 0,66% dengan andil 0,04% pada inflasi nasional.

Data BPS melaporkan, komoditas utama penyumbang andil inflasi kelompok pendidikan Juli 2023 adalah biaya SD (Sekolah Dasar), biaya SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan biaya SMA (Sekolah Menengah Atas) yang masing-masing memberikan andil sebesar 0,01%.

Mengapa Investasi Emas Jadi Pilihan?

Andri Darmawan memaparkan alasan mengapa investasi emas bisa jadi pilihan untuk menyiapkan dana pendidikan anak di masa mendatang.

Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir rata-rata harga emas telah naik 12%-17% per tahun. Terlebih, beberapa tahun terakhir, ada fenomena menarik di mana harga emas selalu membentuk harga tertinggi baru (all time high).

“Sebagai contoh pada tahun 2020 tiba-tiba harga emas melonjak ke level 2.000 dolar/toz atau setara dengan sekitar Rp 1000.000/gr setelah European Central Bank memutuskan untuk memberikan stimulus untuk merespons dampak pandemi Covid-19,” papar Andri. 

Lalu, sejak Perang Hamas-Israel pada Oktober 2023 lalu harga emas terus meroket hingga pernah menyentuh 2.400 dolar/toz pada April tahun ini.

“Dari data tersebut, telah membuktikan bahwa emas layak dikoleksi sebagai investasi yang menjanjikan termasuk untuk mengamankan dana Pendidikan anak-anak nanti,” paparnya.

Investasi Emas Berjangka

Selain emas fisik, menurut Andri, berinvestasi emas juga bisa dalam bentuk kontrak berjangka atau trading emas. Dengan pergerakan rata-rata 10-20 poin per hari, maka fluktuasi harga emas cukup menjanjikan peluang keuntungan setiap harinya dengan catatan ada Batasan risiko transaksi yang harus siap dtanggung oleh para investor.

Baca Juga: BOCORAN 2 Mobil Toyota Siap Dirilis di GIIAS 2024 : All New Prius dan GR Yaris, Siap Memikat Kalangan Muda

Sebagai contoh harga pembukaan emas dunia  2.300 dolar/toz lalu mengalami kenaikkan hingga 2.320 dolar/toz, dan turun kembali ke 2.310 dolar pada saat harga penutupan. Maka investor bisa mendapatkan peluang keuntungan di hari itu sebagai berikut :

Saat pembukaan harga emas diprediksi naik, dan realisasinya tersentuh 2.320 dolar/toz atau ada kenaikkan 20 poin dari harga semula di 2.300 dolar, maka peluang keuntungan yang diperoleh jika investor melakukan transaksi 1 lot saja berarti : 1 lot X 20 poin X Rp 1000.000 (nilai kontrak  berjangka untuk 1 lot transaksi) = Rp 20.000.000.

Kemudian investor juga memprediksi bahwa harga emas akan mengalami koreksi dan ternyata harga emas memang turun  ke 2.310 dolar, maka  ada selisih 10 poin dari harga teratas dan investor kembali mendapat peluang keuntungan : 1 lot x 10 poin X Rp 1000.000 = Rp 10.000.000. Dengan demikian total keuntungan yang diperoleh investor di hari itu dari trading emas sebanyak Rp 30.000.000.

Selain peluang keuntungan yang besar, peluang risiko pun besar senilai peluang keuntungan yang didapat tadi atau bahkan bisa lebih besar dari itu.

Sehingga bagi investor yang ingin terjun ke dunia trading emas berjangka dianjurkan untuk mempelajari manajemen risiko dan mekanisme transaksinya terlebih dahulu. Selain itu modal yang digunakan harus berasal dari ‘uang dingin’ atau dana yang tidak diperuntukkan untuk kebutuhan pokok.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler