Budidaya Udang, Cara Membedakan ADG dan ABW, Serta Penggunaan

- 9 September 2024, 12:00 WIB
Pada budidaya udang, ada cara membedakan ADG dan ABW, Serta Penggunaannya
Pada budidaya udang, ada cara membedakan ADG dan ABW, Serta Penggunaannya /dok Kementerian Kelautan dan Perikanan

JABARINSIGHT – Usaha budidaya udang merupakan salah satu komoditas yang pasarnya tinggi. Apalagi, budidaya udang kini tidak hanya dilakukan skala besar, tetapi juga bisa dilakukan skala pekarangan rumah, khususnya udang air tawar.

Dalam budidaya udang, faktor pengukuran besar dan bobot menjadi salah satu ukuran kapan siap dijual. Sebab, ukuran dan bobot udang menentukan apaka sudah siap dikonsumsi atau belum.

Adalah ADG (Average Daily Gain) dan ABW (Average Body Weight) yang menjadi cara perhitungan menentukan ukuran dan bobot udang, namun punya peran yang berbeda. Tetapi, masih banyak yang sering tertukar satu sama lain, antara ADG dan ABW.

 Baca Juga: Wisata di Waduk Darma Kuningan Kini Banyak Udang Galah, Sumber Baru Ketahanan Pangan

Ini cara membedakan

Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan gambaran perbedaan antara ADG dan ABW. Deng acara itu, pembudidaya udang menjadi dapat mengetahui kegunaan masing-masing, untuk menentukan kapan udang sudah dapat dikonsusi dan dijual.

Pihak Pusat Pelatihan KKP, melalui Twitter @bppsdm_puslatkp, memberikan gambaran, yaitu :

ADG mengukur pertumbuhan harian udang, cocok bagi yang ingin memantau performa harian udang.

ABW adalah ukuran rata-rata berat badan udang dalam satu populasi pada waktu tertentu, dan ini sangat penting buat menentukan waktu panen yang tepat.

Baca Juga: Usaha Tambak Udang di Subang, Dorong Peningkatan Produksi Cara Ramah Lingkungan

Nah, dengan gambaran tersebut, para pembudidaya udang, terutama yang baru memulai, akan menjadi dapat mengetahui apa bedanya ADG dan ABW.

Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan gambaran prospek bisnis udang Indonesia.

Salah satu yang didoron, adalah budidaya udang modern ramah lingkungan ini dapat diduplikasi oleh masyarakat maupun pemerintah daerah lainnya. Sebab, isu ramah lingkungan semakin menjadi pertimbangan dalam bisnis internasional dan domestik.

Bisnis dalam tambak udang, merupakan salah satu jenis usaha yang banyak menyerap tenaga kerja lokal. Secara umum, dalam suatu tambak udang menyerap tenaga kerja sampai ratusan orang dengan kebanyakan dari warga setempat. ***

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub