Produksi Gutta Percha di Cipetir Sukabumi, Dibantu Hewan Wajah Seram Tapi Baik Hati

Tayang : 4 Oktober 2024, 17:18 WIB
Penulis: Kodar Solihat
Editor: Tim Jabar Insight
Tampilan produk gutta percha asal perkebunan Cipetir, di Cikidang, Sukabumi. /dok PTPN I Regional 2

JABARNSIGHT – Indonesia merupakan satu-satunya produsen gutta percha yang tersisa di dunia. Produksi gutta percha di Indonesia, terdapat di perkebunan Cipetir, di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Gutta percha adalah bahan alami berasal dari getah pohon Palaquium, sering digunakan untuk keperluan kedokteran gigi, pelapis kabel, bola golf, dll. Sampai kini, produksi gutta percha masih dilakukan oleh perusahaan yang kini mengelola, yaitu PTPN I Regional 2.

Ada yang unik dalam proses produksi gutta percha, khususnya terbentuknya getah pada pohon-pohon di perkebunan. Produktivitas pohon-pohon Palaquium sebagai penghasil gutta percha, dibantu sejumlah hewan bertampang seram.

Nah, hewan-hewan dimaksud adalah para kelelawar besar yang bagi sebagian orang tampak seram. Tetapi, sebenarnya anggapan tersebut sebenarnya keliru, sebab hewan-hewan kelelawar juga memberi manfaat.

Baca Juga: Areal Kebun Sawit Rakyat di Jawa Barat Menurun, Karet Kembali Jadi Harapan

Begini gambarannya

Perkebunan Cipetir, di Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, merupakan salah satu tempat populasi kelelawar ukuran besar. Soal ukurannya, adalah yang besar maupun lebih besar lagi.

Personel PTPN I Regional 2, Wachdian Muharram, yang pernah bertugas di perkebunan gutta percha Cipetir, kepada JabarInsight, memberikan gambaran soal para kelelawar besar di perkebunan itu.

Menurut Wachdian, bahwa hewan-hewan kelelawar atau kalong ukuran besar memang menjadi habitat di perkebunan Cipetir. Hewan-hewan kelelawar besar suka bergelantungan pada pohon-pohon gutta percha.

Hewan kelelawar besar di perkebunan Cipetir, Cikidang, Sukabumi. dok PTPN I Regional 2

“Bagi yang pertama melihat, biasanya kaget merasa takut melihat tampilan wajah para kelelawar besar itu. Tetapi sebenarnya, hewan-hewan kelelawar besar itu ‘baik hati’, tidak menyerang manusia, karena makananya biji-bijian,” terang Wachdian.

Karena makannya biji-bijian, kata Wachdian, maka para kelelawar besar itu membantu penyerbukan pohon-pohon gutta percha. Jadi, produksi getah gutta percha memang dibantu oleh para kelelawar besar itu.

Baca Juga: Perkebunan Rakyat di Jawa Barat, Karet vs Sawit, Inilah Perbandingan Keuntungan

Wachdian Muharram juga memberikan penjelasan, soal persepsi keliru masyakat awam, sering menganggap perkebunan gutta percha mirip terbengkalai. “Sebenarnya, kondisi seperti itulah yang membuat pohon-pohon gutta percha produksinya bagus, dan habitat hidup bagi para kelelawar besar,” terang Wachdian.

Informasi dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, menyebutkan, kelelawar besar berperan penting dalam menjaga ekosistem di Jawa Barat. Di Indonesia, tercatat ada 239 jenis kelelawar, namun sekitar 70 jenis di antaranya bisa kita temukan di Sulawesi.

Kelelawar bukan hanya sekadar mamalia malam, tetapi juga penebar biji dan penyerbuk yang sangat baik. Dengan membantu penyerbukan beberapa jenis buah dan menyebarkan biji-bijian, mereka berkontribusi besar pada keberagaman hayati.

Selain itu, kelelawar juga memangsa serangga hama, sehingga membantu menjaga populasi hama di alam. ***

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Trending