Pertanian Padi Terapung, Solusi Pangan Mandiri untuk Pegunungan di Jawa Barat

Tayang : 3 Oktober 2024, 16:43 WIB
Penulis: Kodar Solihat
Editor: Tim Jabar Insight
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Bandung Barat, Kementan, sedang melakukan ujcoba pertanian padi terapung, Kamis, 3 Oktober 2024. /dok BBPP Lembang Kementan

JABARINSIGHT – Inovasi teknis bertanam padi secara terapung, sedang dilakukan sebagai upaya solusi penyediaan pangan mandiri bagi masyarakat pegunungan di Jawa Barat. Dengan cara itu, masyarakat pegunungan menjadi memiliki sumber pangan.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Bandung Barat, Kementan, sedang melakukan ujcoba pertanian padi terapung. Ini merupakan teknik bertanam padi sebagai sumber pangan untuk daerah pegunungan.

Contoh budidaya pertanian padi secara terapung dilakukan di BBPP Lembang. Teknis bertanam padi terapung merupakan sistem inovasi agar masyarakat desa pegunungan dapat menyediakan sendiri sumber pangan beras.

Jika sumber pangan padi sudah tersedia pada kampung atau desa pegunungan, penduduk tidak perlu jauh-jauh turun ke pasar desa atau pasar kecamatan. Bahkan, bertanam padi terapung juga bisa dilakukan pada skala pekarangan, dengan dikelilingi tanaman sayuran seprti cabe dan hijauan.

Baca Juga: Empat Varietas Padi Unggul Baru Siap Diproduksi di Jawa Barat oleh BSIP

Menurut Manajer IA di BBPP Lembang, Risa NF, di Lembang, kepada Jabar Insight, Kamis, 3 Oktober 2024, bertanam padi terapung untuk menyiasati kondisi di pegunungan yang tidak ada sawah.

“Baru ujicoba menggunakan jenis benih padi varietas Inpara. Kami terilhami dari negara Cina, bisa menanam padi di danau,” ujar Risa NF.

Disebutkan, sedang mencoba ATM adopsi tiru dan modifikasi menanam padi apung di atas kolam ikan di Rumah Pangan Lestari (RPL).

Melihat gambaran itu, tampaknya bertanam padi terapung bisa juga dilakukan pada skala lingkungan pemukiman masyarakat. Dengan catatan ada lahan tersedia baik di pekarangan maupun fasilitas lingkungan, yang penting ada air.

Jika sedang terjadi kondisi gonjang-ganjing harga beras, masyarakat pemukiman yang dapat melakukan pertanian padi terapung sudah memiliki cadangan pangan mandiri.

Baca Juga: Pertanian Padi di Indramayu Didorong Efisien Pupuk Tapi Produksi Meningkat.

Sementara itu, pada hari yang sama, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong para petani   mengoptimalkan percepatan tanam, terutama masa tanam di bulan Oktober 2024 ini.

Menurut Sudaryono, percepatan harus dilakukan mengingat saat ini sebagian wilayah sentra memasuki musim hujan sehingga ketersediaan air dalam posisi cukup.

Dikatakan, jika percepatan tanam ini bisa dilakukan secara serentak, maka bulan Januari dan Februari 2025 mendatang Indonesia tidak akan lagi kekurangan beras karena hasil produksi bulan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan. ***

 

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Trending