PENETRASI Mobil Listrik Baru Capai 16,7 Persen, Ironisnya di Negeri Produsen Mobil Ini Hanya 3 Persen Saja

Tayang: 5 Oktober 2024, 09:00 WIB
Penulis: Dendi Sundayana
Editor: Tim Jabar Insight
Penetrasi mobil listrik baru capai 16 persen saja. Namun mengalami peningakatan dari tahun ke tahun.
Penetrasi mobil listrik baru capai 16 persen saja. Namun mengalami peningakatan dari tahun ke tahun. /Indonesia Auto Show/

JABARINSIGHT – Sejalan dengan tren gaya hidup ramah lingkungan dan ekonomi hijau saat ini telah terjadi pergeseran ke arah itu, termasuk di sektor otomotif. Penjualan mobil listrik yang dinilai sebagai mobil ramah lingkungan, juga telah mengalami peningkatan.

Dalam era seperti itu, penetrasi mobil listrik di pasar otomotif global baru mencapai 16,7 persen saja, dimana di dalamnya untuk varian mobil listrik murni, China menjadi penyumbang terbesar penjualan yang mencapai sebesar 67 persen.

Baca Juga: MOBIL Caterham Project V : Proyek Perdana Yamaha di Mobil Listrik

Ironisnya, di negara yang secara global dikenal sebagai negeri produsen  mobil-mobil yang laris di pasar otomotif global, justru penetrasi mobil listrik sangat kecil hanya 3 persen saja.

Ke depannya, kendaraan listrik akan memainkan peran utama dalam mencapai tujuan ambisius global yakni target emisi nol yang ditetapkan untuk tahun 2050 , dan industri sedang bersiap untuk itu, termasuk di sektor industry mobil.

Didorong oleh tantangan dekarbonisasi yang kini ditanggapi serius oleh sebagian besar negara maju dan didukung oleh berbagai kebijakan dan insentif, penjualan mobil listrik global terus meningkat pada tahun 2023.

Menurut International Energy Agency (IEA), penjualan mobil listrik global mencapai hampir 14 juta unit pada  2023, atau mengalami peningkatan 35% dari tahun 2022. Pertumbuhan ini berarti armada mobil listrik global naik menjadi 40 juta pada tahun 2023.  

Tren tersebut tampaknya tetap positif pada tahun 2024. Pada kuartal pertama saja, penjualan tumbuh sebesar 25% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

“Kami memperkirakan penjualan akan mencapai 17 juta unit pada akhir tahun 2024. Mobil listrik dapat mencapai 20% dari total penjualan mobil pada saat itu,” tutur pernyataan IEA.

IEA melihat potensi pertumbuhan yang besar, terutama di luar pasar utama Tiongkok, Eropa, dan AS. Itu pertanda baik bahwa mobilitas listrik mulai merambah ke seluruh dunia.  

China, Eropa, dan AS merupakan pasar terbesar untuk kendaraan listrik dan bersama-sama menyumbang sekitar 95% dari seluruh penjualan pada tahun 2023.

China Dominasi Penjualan Mobil Listrik

Sementara itu mengutip dari laporan di laman chinenewscars.com,  menyebutkan bahwa selama delapan bulan pertama tahun 2024, penjualan mobil dunia mencapai 58,24 juta unit. Dari penjualan mobil sebanyak itu di antaranya penjualan mobil listrik mencapai 9,39 juta unit atau sebesar 16,1 persen dari total penjualan mobil global.

Dari total penjualan mobil listrik sebanyak sebanyak 9,39 persen, terdiri dari penjualan mobil listrik murni sebesar 10,4 persen, hibrida plug-in 5,7 persen, dan hibrida sebesar 5,6 persen.

Dalam periode 8 bulan tahun 2024, China memperlihatkan dominasinya di sektor mobil listrik murni. Mereka menyumbang penjualan mencapai 67 persen dari pangsa global. Bahkan pada penjualan periode, Juli hingga Agustus 2024 mencapai 73%.

Sedangkan di pasar kendaraan listrik murni dan hibrida plug-in, pangsa Tiongkok telah stabil pada masing-masing 62% dan 77%.

Tren China dalam penjualan mobil listrik murni terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk pangsa pasar kendaraan listrik murni global, pangsa pasar Tiongkok berada di kisaran 60% pada tahun 2017-2018, menurun pada tahun 2019-2020 yang mana pangsa pasarnya sebesar 48% pada tahun 2020. Namun kembali meningkat menjadi 65% pada tahun 2022, dan mencapai 62% pada tahun 2023. Selama delapan bulan pertama tahun 2024, pangsa pasar sebesar 62% tetap dipertahankan.

Baca Juga: HADAPI Persaingan dengan Vietnam, Pemprov Jabar Siapkan Perda Insentif Kemudahan Investasi

Dalam hal pangsa pasar mobil listrik murni dunia, pangsa pasar BYD secara umum terus meningkat. Dari tahun 2017 hingga 2021, pangsa pasar keseluruhan tetap di atas 7%, kemudian naik menjadi 12% pada tahun 2022, 17% pada tahun 2023, dan 18,5% pada tahun 2024. Selain itu, pangsa pasar Geely naik dari 4% pada tahun 2019 menjadi 8% pada tahun 2024.

Penetrasi Mobil Listrik di Jepang Rendah

Sementara itu untuk tingkat penetrasi mobil listrik terhadap pasar mobil secara global terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Tingkat penetrasi global kendaraan listrik baru secara umum menunjukkan tren peningkatan yang cepat, mencapai 13% pada tahun 2022, 16% pada tahun 2023, dan rendah pada awal tahun 2024, dengan hanya 15% pada kuartal pertama, 18,5% pada kuartal kedua, dan 16,9% pada paruh pertama tahun ini.

Namun ironisnya, tingkat penetrasi mobil listrik di Jepang sangat rendah yakni hanya 3 persen saja. Jepang selama ini dikenal sebagai produsen mobil terkemuka. Brand seperti Toyota, Honda, Mazda, Nissam, Mitsubishi, Daihatsu sudah cukup dikenal luas.

Sayangnya, memang Jepang cukup terlambat dalam produksi dan pengembangan mobil listrik. Mereka kalah jauh dibanding China yang begitu massif dan kini menguasai pangsa pasar mobil listrik global.

Ironisnya, selama delapan bulan pertama 2024, tingkat penetrasi Jepang sangat auh dibanding Norwegia yang mencapai 60 persen. Penterasi mobil listrik di China sendiri mencapai 36,4 persen, Jerman 16 persen, dan AS hanya 9 persen. ***

Sumber: carnewschina.com, iea.org


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub