MAU Tahu Jumlah Populasi Mobil Listrik di Indonesia 2024, di Jabar Kian Masif Tapi Tak Menambah Pendapatan

- 15 Agustus 2024, 13:00 WIB
GIIAS 2024 berdampak besar pada penjualan mobil. Tercatat sekitar puluhan ribu mobil baru dipesan pengunjung.
GIIAS 2024 berdampak besar pada penjualan mobil. Tercatat sekitar puluhan ribu mobil baru dipesan pengunjung. /Antara/Muhammad Iqbal/

JABARINSIGHT – Pada helatan pameran otomotif internasional GIIAS 2024 yang berlangsung 18-28 Juli di ICE BSD Tangerang, antusiasme konsumen otomotif terhadap mobil listrik sangat positif. Hal itu terlihat dari jumlah surat pemesanan kendaraan (SPK) yang dikeluarkan pabrikan mobil yang ikut pameran jumlahnya mencapai puluhan ribu.

Lalu hingga tahun 2024 ini berapakah jumlah populsi kendaraan listrik, khususnya mobil listrik di Indonesia, khususnya di  Jawa Barat?

Baca Juga: JAWA BARAT Harus Mampu Manfaatkan Peluang Meningkatnya Permintaan Kopi di China

Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Jabar mengakui bahwa di Jawa Barat jumlah populsi kendaraan listrik, khususnya mobil listrik, kian massif. Namun sayangnya, peningkatan itu tidak berdampak pada pendapatan daerah atau APBD.

Jumlah populasi mobil listrik di Indonesia pada tahun-tahun mendatang akan terus mengalami peningkatan, karena pemerintah sendiri memberikan dorongan peralihan ke penggunaan kendaraan listrik, untuk menekan polusi udara.

Dengan berbagai kelonggaran yang diberikan termasuk subsidi dan keringanan pajak, membuat potensi peningkatan populasi mobil listrik di Indonesia akan terus bertambah.

Jumlah Populasi Mobil Listrik di Indonesia pada 2024

Mengutip dari data Gabungan Industri Kendaraan  Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil listrik nasional tercatat sebanyak 9.729 unit pada Januari-Mei 2024. Angka ini melonjak 109,68% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 4.640 unit

Bahkan, diperkirakan jumlah penjualan mobil listrik di tahun 2024 ini akan mencapai sekitar 50 ribu unit. Hal itu dikemukakan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Bidang Maritim dan Investasi, Rachmat Kaimuddin.

Menurut dia, pihaknya memprediksi penjualan mobil listrik nasional dapat mencapai kisaran 50.000 unit pada 2024. Angka ini jauh melampaui capaian penjualan mobil listrik pada tahun lalu yang ada di kisaran belasan ribu

Lalu, berapa jumlah populasi mobil listrik hingga saat ini di Indonesia?

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah, memapatkan bahwa perkembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia hingga April 2024 mencapai 133.225 unit.

“Populasi kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia mengalami pertumbuhan dilihat dari tahun 2019 sebesar 1.437, tahun 2020 sebesar 3.894, tahun 2021 sebesar 15.883, tahun 2022 sebesar 41.743, tahun 2023 mencapai 116.438, dan pada April 2024 total mencapai 133.225,” kata Agus seperti dikutip dari laman Media Nikel Indonesia.

Agus memapatkan bahwa dari 133.225 unit terdiri dari kendaraan motor roda dua 109.576 unit, kendaraan roda tiga 320 unit, kendaraan roda empat 23.238 unit, kendaraan komersil sebanyak 10 unit, dan bus listrik sebanyak 81 unit.

Sesuai dengan Permenperin Nomor 6 Tahun 2022 Jo 28 Tahun 2023, diperkirakan pada tahun 2035 akan ada sebanyak 1 juta unit mobil listrik di Indonesia.

Agus pun merinci ringkasan industry kendaraan listrik khususnya mobil listrik.

Berpatokn pada Permenperin Nomor 6 Tahun 2022 Jo 28 Tahun 2023, target kuantitatif dan TKDN yang dimulai tahun 2025 untuk kendaraan roda empat atau lebih sebesar 400 ribu unit yang dapat menghemat BBM sebesar 5 juta barel per dan mengurangi CO2 sebesar 1.84 juta ton.

Sedangkan pada tahun 2030 mencapai 600 ribu unit menghemat 7.5 juta barel dan mengurangi CO2 sebesar 2.76 ton, dan tahun 2035 mencapai 1 juta unit menghemat 12.5 juta barel dan mengurangi CO2 sebesar 4.6 juta ton.

Mobil Listrik di Jabar tak Berdampak ke Pendapatan

Sebelumnya dalam pernyataan beberapa bulan lalu di Gedung Sate Bandung, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik Kurohman mengungkapkan bahwa kendaraan listrik di Jawa Barat kian massif.

Menurut Dedi Taufik, hingga April 2024 jumlah kendaraan listrik roda empat sudah mencapai lima ribu kendaraan di Jabar dan roda dua sekitar 25 ribu unit di jalan.

Baca Juga: WOW, Pabrikan Mobil Listrik China Luncurkan Zeekr 007 2025, dengan Pengisian Baterai Tercepat di Dunia

Pertumbuhan kendaraan listrik di Jabar ini lanjut Dedi Taufik, diakuinya tidak menambah pendapatan bagi APBD. Namun hal ini harus disambut positif karena juga bakal mengurangi belanja dari APBD.

“Komposisi 20 persen R4 dan 80 persen R2. Kalau mobil listrik, tidak ada dampak ke kita. Tapi kita harus mendorong karena 2030, 30 persen pengguna di jalan raya harus EV. Tapi sisi lain mengurangi karbon, berarti ada belanja di sektor kesehatan yang harus turun,” ujar Dedi Taufik seperti dikutip dari laman bappenda,jabarprov.go.id.

Dedi mengemukakan bahwa Jabar saat ini tengah menjadi percontohan untuk transisi kendaraan listrik. Dimana konversi kendaraan roda dua konvensional ke listrik tengah dimassifkan. Khususnya di daerah penyangga DKI Jakarta, seperti Bekasi, Depok dan Bogor.

Kementerian ESDM lanjut dia, telah menyiapkan bengkel yang bakal melayani transformasi dari motor konvensional ke motor listrik bagi masyarakat. Guna mendukung kenaikan jumlah kendaraan listrik, Pemprov Jabar melalui Bapenda akan memberikan relaksasi pajak pada masyarakat, supaya mau beralih ke kendaraan listrik.

“Akhir Juli ini harus terealisasi seribu motor di Jabodetabek untuk R2,” tuturnya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Gaikindo, Bappenda jabar, nikel.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub