JABARINSGHT - Direktur PT Astra International Tbk Henry Tanoto mengungkapkan, bahwa lebih separuh atau sebanyak 70 persen pasar kendaraan elektrifikasi di Indonesia didominasi mobil hybrid.
Menurut dia, elektrifikasi memang tumbuh di pasar Indonesia mulai dari 6,6 persen tahun lalu, sekarang sekitar 9,3 persen dan mayoritas dari 9,3 persen ini hampir 70 persennya adalah hybrid.
Meski pasar mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV) juga terus bertumbuh, Henry pada jumpa pers virtual Public Expose 2024 PT Astra International Tbk, Kamis 8 Agustusx 2024 mengatakan, penerimaan masyarakat terhadap mobil hybrid jauh lebih baik.
Lanjut dia, hal tersebut disebabkan keunggulan mobil hybrid selain efisien dalam hal konsumsi bahan bakar, mobil ini juga tidak memerlukan infrastruktur khusus seperti BEV.
Baca Juga: MANTAP! Mitsubishi Xforce Raih Bintang 5 Soal Uji Keselamatan ASEAN NCAP 2024
Baca Juga: CANGGIH! Toyota Akan Luncurkan Mobil Listrik yang Bisa Mengemudi Sendiri
Baca Juga: Kemudi Otonom Mercedes Benz Tanpa Manusia Mulai Diuji Coba di China
Mobil kombinasi listrik dan bensin ini, lanjut Henry, juga merupakan mobil rendah emisi, dan kini memiliki nilai jual kembali (resale value) yang tinggi di pasar.
“Selain dari konsumsi bahan bakar yang lebih baik, emisi yang lebih baik, juga ternyata resale value-nya juga cukup baik, bahkan beberapa model hybrid kita resale value-nya lebih baik daripada mobil ICE (mesin pembakaran internal alias non elektrifikasi),” imbuh Henry.
Henry, yang juga Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM) itu, mengungkap bahwa pangsa pasar (market share) kendaraan hybrid di Indonesia juga cukup baik, yakni mencapai hampir 60 persen.***