Alhamdulillah Aman, Hasil Penelitian ITB: AMKD Galon Berbahan PC Tak Mengandung Zat Berbahaya BPA

- 27 Agustus 2024, 16:00 WIB
Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran Institut Teknolgi Bandung (ITB) Ir Akhmad Zainal Abidin, MSc, PhD, menjelaskan bahwa penelitian terbaru ITB terhadap air minum dalam kemasan (AMDK) galon berbahan polikarbonat (PC) tidak menunjukkan adanya kandungan zat berbahaya Bisphenol-A (BPA).
Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran Institut Teknolgi Bandung (ITB) Ir Akhmad Zainal Abidin, MSc, PhD, menjelaskan bahwa penelitian terbaru ITB terhadap air minum dalam kemasan (AMDK) galon berbahan polikarbonat (PC) tidak menunjukkan adanya kandungan zat berbahaya Bisphenol-A (BPA). /Antara/Dokumentasi Pribadi/

Upaya mengedukasi masyarakat

Akhmad Zainal menjelaskan, penelitian Kelompok Studi Polimer ITB tersebut merupakan bagian dari upaya mengedukasi masyarakat mengenai kualitas dan keamanan AMDK yang berbasis pada serangkaian uji ilmiah yang ketat, terpercaya, dan independen.

Penelitian tersebut, kata dia melanjutkan, mengikuti metode uji baku keamanan dan kualitas air minum nasional dan internasional, baik standar dari BPOM, SNI, Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), maupun American Public Health Association (APHA), dengan menggunakan detail analisis kimia dari Association of Official Analytical Chemist International (AOAC).

Penelitian tersebut menggunakan alat ukur canggih, yaitu High Performance Liquid Chromatography (HPLC) yang terkenal akan ketepatan akurasinya, dengan nilai Limit of Detection (LoD) sebesar 0,0099 mikrogram per liter (mcg/L).

Menurut Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2019, ambang batas maksimum migrasi BPA dalam wadah penyimpanan adalah 600 mikrogram per liter (0,6 ppm).

Baca Juga: 3 Manfaat yang Wajib Ada di Perusahaan Selain Gaji, Nomor 1 THR, Survei: Jadi Pertimbangan Pelamar Kerja

Akhmad Zainal mengungkapkan, lokasi uji dan pengambilan sampel penelitian, dilakukan di Provinsi Jawa Barat, sebagai wilayah dengan jumlah sarana produksi industri AMDK terbanyak di Indonesia.

Berdasarkan data Direktorat Registrasi Pangan Olahan BPOM, Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah fasilitas terbanyak dengan 193 fasilitas, diikuti oleh Jawa Timur dengan 166 fasilitas, dan Sulawesi Selatan dengan 158 fasilitas dari total 1.247 fasilitas produksi AMDK di seluruh Indonesia pada 2022.

Sekilas tentang BPA

Akhmad Zainal menyatakan, BPA pertama kali dibuat pada tahun 1891, telah digunakan secara luas terutama dalam pembuatan plastik polikarbonat. BPA tahan terhadap suhu mulai dari -40 hingga 145 derajat Celcius.

Selain digunakan dalam produk kemasan pangan, BPA juga ditemukan dalam berbagai produk sehari-hari lainnya, seperti tambal gigi, makanan dan minuman kaleng, serta kertas termal yang digunakan untuk struk belanja.

Baca Juga: Pinjam Dana Tunai di Pegadaian Tanpa Bunga? Begini Cara Ikut Program Gadai Bebas Bunga

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: ITB, Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub