PEMERINTAH Pastikan Bansos Terus Berlanjut pada 2025, Inilah Bansos di Era Prabowo Subianto

Tayang: 28 September 2024, 11:00 WIB
Penulis: Dendi Sundayana
Editor: Tim Jabar Insight
Pemerintah dan DPR pastikan bansos berlanjut di tahun 2025 dibawah Presiden Prabowo Subianto.
Pemerintah dan DPR pastikan bansos berlanjut di tahun 2025 dibawah Presiden Prabowo Subianto. /Kemensos RI/

JABARINSIGHT – Bantuan sosial atau bansos dipastikan akan berlanjut di era Presiden Prabowo Subianto. Bahkan, bansos yang masuk dalam anggaran subsidi, sudah dituangkan dalam APBN 2025. Ada sejumlah bansos yang akan dipertahankan.

Kementerian Keuangan sendiri menegaskan bahwa APBN 2025 akan menjadi pijakan tercapainya vsi Indonesia Emas pada tahun 2045. APBN tahun depan dinilai merupakan milestone untuk mendukung agar pencapaian visi Indonesia Emas 20245 berada pada jalurnya.

Baca Juga: SOAL Penghapusan Subsidi Mobil Hybrid Sementara BEV Tidak, Ini Respon Honda dan Mazda

APBN 2025 ini bukan berdiri sendiri, tapi merupakan milestone untuk mendukung agar pencapaian visi Indonesia emas 2045 itu bisa on track,” ujar Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Wahyu Utomo, seperti dikutip dari laman kemenkeu.go.id, Jumat 27 September 2024.

Wahyu mengemukakan bahwa belanja pemerintah pusat dalam APBN 2025 ditetapkan sebesar Rp2.701,4 triliun yang terdiri dari belanja non-K/L sebesar Rp1.541,3 triliun dan belanja K/L sebesar Rp1.160,1 triliun. Belanja pemerintah pusat tumbuh 9,5% sejak 2021.

Menurutnya, APBN 2025 menjadi pijakan tercapainya visi Indonesia Emas 2045.Untuk itu dibutuhkan berbagai terobosan yang tidak biasa dalam hal belanja. Wahyu mengatakan belanja pemerintah pusat 2025 didorong lebih berkualitas.

Belanja akan berfokus untuk akselerasi pertumbuhan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan. Efisiensi belanja barang atau operasional pemerintahan lebih ditingkatkan, belanja modal yang berdaya ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi semakin diperkuat.

Subsidi Tepat Sasaran

Selain itu, menurut Wahyu, subsidi dan perlindungan sosial tepat sasaran dan berkeadilan terus diupayakan.

“Subsidi perlindungan sosial kita buat menjadi lebih tepat sasaran dan lebih efektif untuk mengurangi kemiskinan. Makanya perlu akurasi data perbaikan mekanisme penyaluran sinergis dan integrasi berbagai program yang relevan,” tuturnya.

Di tengah kondisi global yang masih penuh ketidakpastian, APBN masih menjadi instrumen andalan untuk meredam guncangan (shock absorber). Sebab itu Wahyu mengatakan subsidi dan kompensasi masih cukup besar.

Adapun subsidi dan kompensasi 2025 ditetapkan sebesar Rp525 triliun yang bertujuan menjaga stabilisasi harga, melindungi daya beli masyarakat, dan mendukung UMKM.

Subsidi tersebut terdiri dari subsidi energi dan kompensasi sebesar Rp394,3 tirliun dan subsidi nonenergi sebesar Rp131,3 triliun, termasuk cadangan subsidi.

Belanja berkualitas juga akan ditingkatkan melalui pemerataan dan perbaikan layanan publik lewat transfer ke daerah (TKD) 2025 yang ditetapkan sebesar Rp919,9 triliun.

“Kita perlu mensinergikan, mengharmonisasi kebijakan pusat dan daerah. Menciptakan kegiatan ekonomi baru. Harapannya bisa mendorong pertumbuhan sekaligus kesejahteraan dan konvergensi, perbaikan kualitas belanja di daerah menjadi lebih baik,” imbuhnya.

Upaya pemerataan pembangunan di daerah juga ditempuh melalui perbaikan kualitas belanja APBD, penguatan local taxing power, dan pengembangan pembiayaan yang inovatif.

Wahyu menekankan bahwa  di tengah gejolak perekonomian global yang masih berlangsung, pemerintah tetap harus mendisiplinkan fiskal melalui pengendalian risiko. Optimalisasi pendapatan, spending better, dan inovasi pembiayaan terus dilakukan. Defisit APBN 2025 dijaga dalam batas aman 2,53%.

Baca Juga: DUA BUMD Jabar Gaet Investasi di Ajang WJIS 2024, Salah Satunya Berada di Kawasan Rebana

“Kita sama-sama ingin memastikan transformasi, transisi ini berjalan efektif tapi APBN tetap harus dijaga tetap sehat. Tidak hanya jangka pendek, tapi jangka menengah panjang. APBN yang sehat kata kuncinya adalah stimulusnya kuat, kesejahteraan masyarakat meningkat, risikonya terkendali,” pungkasnya.

Jenis Bansos yang Dilanjutkan

Sebelumnya dalam rapat kerja dengan pemerintah pada 17 September 2024, Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah mengatakan bahwa pemerintah dan Banggar menyepakati jumlah belanja dalam APBN 2025 sebesar Rp 3.621,31 triliun. Belanja tersebut terdiri dari pemerintah pusat Rp 2.701,44 triliun, termasuk belanja perlindungan sosial sekitar Rp 500 triliun.

Berdasarkan paparan Said Abdullah, berikut ini merupakan beberapa program bansos yang akan dilanjutkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka :

  • Melanjutkan bansos reguler, antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
  • Meningkatkan efektivitas bantuan sosial melalui perbaikan pensasaran memanfaatkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dan Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
  • Mendorong bansos adaptif dan sepanjang hayat mencakup lansia dan penyandang disabilitas
  • Mendorong percepatan graduasi dari kemiskinan antara lain melalui sinergi dengan program pemberdayaan

***

Sumber: kemenkeu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub