JABARINSIGHT - Perusahaan otomotif Honda dan juga produsen otomotif yang lainnya menyatakan, di Indonesia saat ini terjadi kelesuan dalam penjualannya.
Hal tersebut diakui oleh Sales and Marketing After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy kepada awak media di Karawang, Jawa Barat, Selasa 20 Agustus 2024..
Ia mengatakan terdapat beberapa faktor mengapa industri otomotif mengalami gairah yang tidak begitu positif di tahun ini. Antara lain faktor pengaruh ekonomi global.
"Kemudian ada masa pemilu terus kemudian faktor ekonomi nasional juga dan NPL juga tinggi ya kadang 6 persen,” ujar Yusak Billy.
Dengan begitu, perusahaan yang bergerak di jasa pembiayaan terpaksa memberikan pengetatan terhadap nasabah yang hendak melakukan pembelian kendaraan baru di tahun 2024 ini.
Baca Juga: Ini Rahasia Suzuki Kenapa Mobil Varian Hybrid-nya Diterima Konsumen Indonesia
Menurutnya, perlu adanya pembahasan lebih lanjut bersama dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam hal pembiayaan, sehingga penjualan kendaraan di Indonesia bisa lebih meningkat.
“Itu yang perlu kita komunikasikan dengan badan pembiayaan, untuk lebih meringankan masyarakat dalam memiliki mobil. Kalau permintaan untuk beli mobil banyak, cuma approval ini diperketat sama mereka,” ujar dia.
Melihat data Gaikindo pada semester 1, industri otomotif mengalami penyusutan yang cukup besar sampai dengan 19,5 persen. Semester awal 2024, penjualan otomotif hanya bisa mencapai 408.012 unit.
Hal tersebut tentu saja menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 506.427 unit pada 2023 untuk purnajual.