Musim Giling 2024, PG Jatitujuh Majalengka Ingin Jadi Produsen  Gula Kristal Putih Terkemuka

13 Juni 2024, 07:00 WIB
Produksi gula kristal putih di PG Jatitujuh, Majalengka, musim giling 2024. /Instagram @pt_rajawali2

JABARINSIGHT – Provinsi Jawa Barat mengincar menjadi produsen utama gula kristal putih (GKP) nasional. Adalah pabrik gula di Kabupaten Majalengka, yaitu PG Jatitujuh menjadi andalan produsen gula kristal putih di Jawa Barat, yang kini sudah melakukan musim giling 2024.

Sejak sepekan terakhir, PG Jatitujuh Majalengka sudah melakukan aktivitas giling tebu untuk produksi gula. Kabarnya, PG Jatitujuh akan melakukan musim giling 2024 selama sekitar 140 hari, yaitu pada Juni sampai September.

PG Jatitujuh Majalengka memiliki areal hak guna usaha (HGU) sekitar 15.000 hektare, yang merupakan gabungan dengan HGU PG Subang. Kabarnya, PG Subang Kabupaten Subang direncanakan diaktifkan pada tahun 2025 depan.

 Baca Juga: Perkebunan Karet Rakyat di Jawa Barat Kembali Bergairah, Petani Ingin Peremajaan Tanaman

Gambaran produksi

Direktur Utama PT PG Rajawali II, Ardian Wijanarko, menyebutkan, pada musim giling 2024, tebu yang digiling oleh PG Jatitujuh adalah 520 ton dengan rendemen 7,5 persen. Selain mengolah tebu untuk produksi gula kristal putih, PG Jatitujuh juga mengolah raw sugar sebanyak 13.000 ton.

Disebutkan, PG Jatitujuh - Subang menyumbang sekitar 60 % sampai 70 % produksi gula PT PG Rajawali II.

Komisaris Utama PT PG Rajawali II, Diantara Sebayang, menyebutkan,  PG Jatitujuh - Subang merupakan pabrik gula buatan bangsa Indonesia.

Menurut Diantara Sebayang, ada tantangan bagi kalangan PT PG Rajawali II yang merupakan satu-satunya perusahaan produksi gula di Jawa Barat, agar menjadi nomor satu sebaai produsen gula kristal putih.

Jawa Barat masih kini menempati peringkat 4 sebagai produsen gula kristal putih nasional. Peringkat pertama  ditempati oleh Jawa Timur, disusul Jawa Tengah, dan Sumatera Selatan.

Direktur Komersial PT Rajawali Nusantara Indonesia (persero) Nina Sulistyowati menyampaikan soal bisnis turunan tebu yang diproduksi PT PG Rajawali II, yaitu menjadi alkoloh. Diketahui, produksi alkohol oleh PT PG Rajawali II dilakukan di PSA Palimanan Cirebon dimana hasilnya 95 persen diekspor ke Belanda.

Ia berharap, kalangan PT PG Rajawali II harus dapat munculkan aneka inovasi baru. Sebab, ke  depan tantangan akan semakin beragam bagi industri perkebunan tebu, tidak hanya tantangan musim.

Editor: Tim Jabar Insight

Sumber: Instagram @pt_rajawali2

Tags

Terkini

Trending